Jumat, 09 Juni 2017

Permasalahan Komunikasi dalam Perusahaan yang Bergerak di Bidang Teknik Sipil dan Solusinya

Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda komunikasi (Widjaja, 1986). Manusia sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan interaksi dengan sesama manusia, salah satunya dengan cara berkomunikasi. Komunikasi sendiri terbagi menjadi 2 yaitu komunikasi verbal dan non verbal.

Dalam berkomunikasi tidak selamanya berjalan dengan baik, sehingga dapat menimbulkan kesalahan dalam komunikasi atau biasa kita kenal sebagai miss communication.  Kesalahan dalam komunikasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti perbedaan persepsi, tidak mendengarkan dengan baik / tidak fokus, atau penggunaan bahasa yang berbeda, sehingga maksud yang kita ingin sampaikan menjadi tidak tersampaikan dengan baik.

Untuk permasalahan komunikasi dalam perusahaan di bidang teknik sipil pada dasarnya disebabkan oleh miss communication. Seperti misalnya ada pegawai baru yang masih muda dan kurang pengalaman, diberi amanah oleh atasannya untuk menyampaikan revisi kepada pegawai yang bekerja di lapangan, namun dengan kurangnya kemampuan berkomunikasi sehingga revisi tersebut tidak tersampaikan dengan baik sehingga pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai di lapangan tidak sesuai dengan revisi yang harusnya telah disampaikan tersebut. Sehingga pekerjaan menjadi dilakukan 2 kali yang pastinya akan membuat kerugian dalam segi waktu, finansial dsb.

Contoh Permasalahan Komunikasi dalam Perusahaan

PT Golden Castle, mengalami konflik antara perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.

Perusahaan manapun pasti pernah mengalami konflik internal. Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antar karyawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen. Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.

Penyebab Permasalahan Komunikasi dalam Perusahaan

Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan.
Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan suhu ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.

Konflik dalam perusahaan juga sering terjadi antar karyawan, hal ini biasanya terjadi karena masalah diluar perusahaan, misalnya tersinggung karena ejekan, masalah ide yang dicuri, dan senioritas. Perusahaan yang baik harus bisa menghilangkan masalah senioritas dalam perusahaan. Hal ini dapat meminimalisir masalah yang akan timbul, karena dengan suasana yang harmonis dan akrab maka masalah akan sulit untuk muncul.

Konflik itu sendiri merupakan proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif. Faktor-faktor kondisi konflik (Robbins, Sthepen ,2003, Perilaku Organisasi) :

Ø  Harus dirasakan oleh pihak terkait
Ø  Merupakan masalah persepsi
Ø  Ada oposisi atau ketidakcocokan tujuan, perbedaan dalam penafsiran fakta, ketidaksepakatan pada pengharapan perilaku
Ø  Interaksi negatif-bersilangan
Ø  Ada peringkat konflik dari kekerasan sampai lunak.

Di dalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan konflik antar individu akan sering terjadi. Konflik yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah komunikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasi konflik dalam perusahaan harus benar-benar dipahami manajemen inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang timbul.

Hal-Hal yang Harus Dilakukan agar Permasalahan Komunikasi Tidak Terjadi Kembali

Seharusnya atasan harus bisa membaca pikiran atau keinginan para karyawannya, atasan juga harus sering berkomunikasi langsung dengan para karyawannya sehingga tidak terjadi miss communication, dengan begitu atasan dapat mengetahui bagaimana sifat dan keinginan para karyawannya tersebut. Dalam mengubah kebijakan mengenai perhitungan gaji atau upah kerja karyawan seharusnya ikut di bicarakan dengan para karyawan, karena perubahan kebijakan dalam suatu perusahaan harus segera di beritahukan kepada pihak yang bersangkutan termasuk para karyawan juga, apalagi mengenai gaji.

Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi bisa-bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo.

Sehingga untuk mensiasati masalah ini bisa dilakukan dengan cara : 

1. Membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar