Jumat, 27 Oktober 2017

Tugas 2 Pemindahan Tanah Mekanis

Kelompok 2
2TA01
Nama anggota :
·         Abraham Risyad
·         Feby Fitriyani Efendi
·         Maria Ulfa
·         Rezka Fitria Sukma
·         Sri Hartati
·         Tubagus Ilham Maulana

Tugas Kedua

1.      Sebutkan alat-alat berat yang digunakan pada pekerjaan konstruksi!
2.      Jelaskan perbedaan dan persamaan fungsi alat bulldozer dan motor grader!
3.      Jelaskan cara kerja bulldozer!
4.      Jelaskan cara kerja excavator!
5.      Jelaskan perbedaan fungsi alat dum truck dan trailer!

Jawab :

1.    Macam-macam alat-alat berat : 

a.       Traktor
b.      Excavator
c.       Bulldozer
d.      Ripper
e.       Wheel loader/ track type loader
f.       Wheel tractor scraper
g.      Dump truck
h.      Motor grader
i.        Compactor/roller
j.        Asphalt mixing plant

2.    Perbedaan bulldozer dan motor grader


BULDOZER
MOTOR GRADER
1.
Pembukaan jalan kerja di pegunungan maupun di daerah berbatu-batu.
Grading (perataan permukaan tanah)

2.
Memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 feet atau kurang lebih 90 m.
Bank Shaping (pemotongan untuk mendapatkan bentuk/ profil tanah)
3.
Menarik Scraper.
Scarifiying (pengerukan untuk pembuatan saluran
4.
Menghampar tanah isian (fills).
Dithing (pemotongan untuk pembuatan saluran)
5.
Menimbun kembali trencher.

Mixing and Spreading (mencampur dan menghampar material di lapangan)
6.
Pembersihan sites/ medan.

7.
Pemeliharaan jalan kerja.

8.
Menyiapkan bahan-bahan dari soil borrow pit dan quarry pit/ tempat
pengambilan bahan.


Persamaan bulldozer dan motor grader
Bulldozer dan motor  grader memiliki fungsi yang sama yaitu digunakan untuk pengerukan dan penimbunan tanah dalam proyek konstruksi.

3. Cara Kerja Bulldozer

a.  Tempatkan kunci di kunci kontak dan putar ke kanan untuk menghidupkan mesin. Begitu dimulai, lepaskan tekanan pada tombol untuk memungkinkan untuk mengubah ke posisi run.
b. Cari tuas kontrol transmisi di sisi kiri dari kursi pengemudi. Dorong ke depan untuk melakukan transmisi ke "Forward" dan tarik kembali untuk melibatkan transmisi ke " Reverse". Sesuaikan dengan throttle tuas kecil hanya di sebelah kiri tuas kontrol transmisi. Tarik tuas ini kembali untuk meningkatkan kecepatan mesin dan mendorong maju untuk mengurangi kecepatan mesin.
c.  Sesuaikan gigi transmisi dengan menekan tombol pada tuas kontrol transmisi. Anda akan menemukan satu tombol yang akan meningkatkan gigi mesin dan yang lain akan menguranginya.
d. Kontrol pisau dengan blade control handle, yang terletak di sisi kanan kursi. Dorong pegangan ke depan untuk menurunkan pisau dan tarik ke arah Anda untuk menaikkan pisau. Tarik pegangan ke kanan untuk memiringkan pisau ke kanan dan tarik ke kiri untuk memiringkan pisau ke kiri. Ayunan pisau yang tepat dengan memutar pegangan pisau kontrol ke kanan dan ayunan pisau ditinggalkan dengan memutar pegangan pisau kontrol ke kiri.

4. Cara Kerja Excavator  

Bagian Dasar Alat Kontrol Excavator :
a.      Tuas / Panel di sebelah Kanan : Untuk mengoperasikan bucket dan boom.
·      Jika tuas didorong ke depan maka akan menurunkan boom
·      Jika tuas ditarik ke belakang maka akan menaikan boom
·      Jika tuas digeser ke kiri maka akan menutup bucket
·      Jika tuas digeser ke kanan maka akan membuka bucket
b.      Tuas / Panel di Sebelah Kiri : Untuk mengoperasikan arah kabin dan arm.
·      Jika tuas didorong ke depan maka akan menurunkan arm
·      Jika tuas ditarik ke belakang maka akan menaikan arm
·      Jika tuas digeser ke kiri maka akan menggeser kabin ke kiri
·      Jika tuas digeser ke kanan maka akan menggeser kabin ke kanan
c.    Lock / Shut-Off Lever (biasanya berada di paling kiri) : untuk mengunci tuas /panel excavator.
·      Jika tuas ditarik ke atas maka akan mengunci seluruh kegiatan excavator
·      Jika tuas didorong ke bawah maka excavator dapat dioperasikan kembali
d.   Tuas / Pedal Track kiri dan kanan (berada di depan) : untuk maju/mundur dan belok track excavator
·      Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke belakang maka excavator akan maju
·      Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke depan maka excavator akan mundur
·      Jika tuas kanan ditarik ke belakang maka excavator akan belok ke kiri
·      Jika tuas kiri ditarik ke belakang maka excavator akan belok ke kanan

5. Perbedaan Fungsi Dump Truck dan Trailer

a.      Fungsi Dump Truck
Fungsi dump truck sebagai alat untuk mengangkut bahan dan alat-alat berat yang diperlukan di lokasi konstruksi dari jarak sedang hingga jauh.
b.      Fungsi Trailer
Trailer berfungsi juga sebagai alat angkut, namun dengan kapasitas dan berat diatas dump truck. Misalnya, sebagai alat angkut alat berat.


Senin, 19 Juni 2017

4 Gaya Kepemimpinan menurut Hersey & Blanchard



Teori kepemimpinan situasional atau the situational leadership theory adalah teori kepemimpinan yang dikembangkan oleh Paul Hersey, penulis buku Situational Leader  dan Ken Blanchard, pakar dan penulis The Minute Manager, yang kemudian menulis pula buku Management of Organizational Behavior (sekarang sudah terbit dalam edisi yang ke-9).

Teori ini pada awalnya diintrodusir sebagai “Life Cycle Theory of Leadership”. Sampai kemudian pada pertengahan 1970an “Life Cycle Theory of Leadership” berganti dengan sebutan “Situational Leadership Theory“. Di akhir 1970an dan awal 1980an, masing-masing penulis mengembangkan teori kepemimpinannya sendiri-sendiri. Hersey mengembangkan Situational Leadership Model dan Blancard – mengembangkan Situational Leadership Model II.

Hersey & Blanchard (1988) telah mengilhamkan satu model gaya kepimpinan yang mengikut kepada situasi orang bawahan dengan membagikan gaya kepimpinan kepada empat dimensi, yaitu gaya kepimpinan memberitahu (telling), menjual (selling), penyertaan (participating) dan penyerahan tugas (delegating). Pemimpin yang bijak akan memilih gaya yang bersesuaian dengan situasi semasa dan kemampuan kumpulannya. Tetapi tidak ada satu gaya yang dapat dianggap sebagai terbaik kerana ia bergantung pada situasi, pengalaman pengikut dan tugas yang perlu dilaksanakan.

4 Gaya Kepemimpinan (Leadership Styles)

Tingkat kesiapan/kematangan individu atau kelompok yang berbeda menuntut gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Hersey dan Blanchard memilah gaya kepemimpinan dalam perilaku kerja dan perilaku hubungan yang harus diterapkan terhadap pengikut dengan derajat kesiapan/kematangan tertentu.

Perilaku kerja meliputi penggunaan komunikasi satu-arah, pendiktean tugas, dan pemberitahuan pada pengikut seputar hal apa saja yang harus mereka lakukan, kapan, dan bagaimana melakukannya. Pemimpin yang efektif menggunakan tingkat perilaku kerja yang tinggi di sejumlah situasi dan hanya sekedarnya di situasi lain.

Perilaku hubungan meliputi penggunaan komunikasi dua-arah, mendengar, memotivasi, melibatkan pengikut dalam proses pengambilan keputusan, serta memberikan dukungan emosional pada mereka. Perilaku hubungan juga diberlakukan secara berbeda di aneka situasi.

TELLING (M1)

Gaya kepimpinan ‘telling’ (memberitahu) adalah gaya kepimpinan yang dikatakan pemimpin yang tidak mempercayai orang bawahannya dan banyak memberi arahan kepada orang bawahan untuk melakukan segala sesuatu yang perlu dilakukan tanpa melihat hubungan antara pemimpin dengan orang bawahannya. Pemimpin mengenal pasti masalah, membuat keputusan dan menetapkan tindakan yang perlu dilakukan secara sendirian. Pemimpin seperti ini tidak memikirkan perasaan dan pandangan orang lain terhadap keputusan yang telah dibuatnya. Sesuai dengan pengikut yang rendah tahap kesediaannya Contohnya: Seseorang pengurus itu akan lebih banyak mengarah dan menyuruh apa yang perlu dilakukan oleh orang bawahannya dari A ke Z.

SELLING (M2)

Gaya kepimpinan ‘selling’ (menjual) menunjukkan hubungan tinggi dari segi penyelesaian masalah dan hubungan dengan orang bawahan adalah rapat sebagai satu organisasi. Pemimpin akan menerangkan lebih lanjut tentang pendapatnya mendapat sokongan daripada pengikut. Dalam gaya kepimpinan ini, keputusan masih dilakukan oleh pemimpin dan kemudian menerangkan lebih lanjut tentang pendapatnya untuk mendapat sokongan daripada pengikut. Dengan cara ini, pengikut paham apa yang ditetapkan dan bersedia melaksanakan tugas. Sesuai dengan pengikut yang digolongkan sebagai rendah – sederhana di segi tahap kesediaan. Contohnya : Seseorang pengurus itu biasanya dilihat lebih kepada pendekatan sosial (social approach) untuk memimpin kumpulan atau lebih kepada perbincangan yang bersifat terbuka.

PARTICIPATING (M3)

Gaya kepimpinan ’participating’ (menyertai) dilihat dengan perilaku pemimpin yang lebih banyak memfokuskan perhatian pada kualitas hubungan dan kurang memperhatikan penyelesaian tugas-tugas. Pemimpin yang lebih menumpukan perhatian pada kualitas hubungan dan memperlihatkan penyelesaian tugas. Pemimpin meminta reaksi dan pandangan dari pengikutnya sebelum membuat keputusan. Bagaimanapun keputusan masih di tangan pemimpin. Ia sesuai dengan pengikut yang mempunyai tahap kesediaan antara sederhana ke tinggi. Pengikut yang berkebolehan tetapi tidak sanggup dan tidak yakin memerlukan sokongan supaya meningkatkan motivasi.

DELEGATING (M4)

Gaya kepimpinan ’delegating’ (menyerahkan) tugas menunjukkan peningkatan kepercayaan yang tinggi dari pemimpin terhadap orang bawahannya dan memberikan kepercayaan orang bawahan untuk melakukan tugasnya sendiri dengan sedikit pengarahan dan sedikit sekali hubungan antara personal. Pemimpin mengenal pasti masalah, merangka panduan, batasan dan syarat bertindak lalu menyerahkan kepada pengikut untuk membuat keputusan. Walaupun autoriti telah diagihkan, responsibiliti dan akauntabiliti terhadap keputusan yang dibuat masih terletak di bahu pemimpin.

Sumber:
http://perilakuorganisasi.com/teori-kepemimpinan-situasional.html


Sabtu, 10 Juni 2017

Seminar Bermanfaat



Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Kata seminar berasal dari kata latin seminarum, yang berarti "tanah tempat menanam benih".

Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusikan (di universitas, kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang telah mencapai tingkatan atas). Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa kepada topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan debat. Seminar memiliki sifat lebih informal dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah pengajaran akademis.

Perlu dicatat bahwa di beberapa universitas Eropa, sebuah seminar dapat berarti kelas kuliah yang besar, khususnya ketika dibawakan oleh ahli yang termasyhur (tanpa memperhatikan jumlah hadirin atau jangkauan mahasiswa yang berpartisipasi dalam diskusi).

Setelah memahami bahwa proses pembelajaran tidak hanya bersumber dari dalam kelas, seminar ini merupakan salah satu bentuk proses pembelajaran selain di dalam kelas. Maka dari itu saya mengikuti beberapa seminar yang akan saya jelaskan berikut ini.

Seminar 1



Seminar dengan tema "Relasi Interpersonal yang Salah pada Generasi Muda" yang diadakan pada tanggal 27 April 2017 di Auditorium D462 Kampus D Universitas Gunadarma, Depok. Seminar ini diselenggarakan oleh BEM FIKTI (Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi) Universitas Gunadarma. Seminar berlangsung dari pukul 08.30-13.00 WIB. Terdapat 3 narasumber, yaitu Dr. Dona Eka Putri, M.Psi (Psikolog), dr Arietta Pusponegoro, SpOG(K) (Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi), dan IPDA Nurull Kamila Wati, S.T.K (Kasubnit PPA Polresta Depok).

Kesimpulan dari seminar tersebut adalah :



1. Kenakalan remaja pada saat ini sudah sangat menghawatirkan, dari mulai memakai narkoba, pergaulan bebas, tawuran dsb. Hal itu dapat terjadi karena kurangnya perhatian dari keluarga terutama orang tua yang tidak memberikan penanaman moral dan keimanan kepada anak untuk menjauhi hal-hal negatif tersebut. Setiap orang tua harus menyisihkan sebagian waktu dari kesibukannya untuk ngobrol dengan anak agar dapat memantau terus apa yang dilakukan anak untuk mencegah kenakalan remaja yang merajalela. (Dr. Dona Eka Putri, M.Psi)



2. Penggunaan gadget yang berlebihan dan menyimpang dapat pula menjerumuskan remaja kepada perilaku negatif. Kebebasan dalam mengakses internet dapat mudah disalah gunakan apabila pemiliknya kurang keimanan atau tidak punya prinsip. Contoh kasus adalah pornografi mudah sekali diakses melalui gadget. Hal itu akan membuat pemiliknya terutama remaja akan terpengaruh dan ingin melakukannya sendiri di kehidupan nyata, yang tentunya perilaku tersebut sangat menyimpang dan harus dihindari. (dr Arietta Pusponegoro, SpOG(K))



3. Dibutuhkannya sinergitas antara masyarakat dan polisi untuk menanggulangi permasalahan pada remaja ini. Polisi sudah merupakan tugasnya untuk melakukan pemeriksaan, pengawasan terhadap kegiatan remaja terutama di malam hari yang tidak jelas tujuannya apa, tapi kita sebagai masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk melaporkan apabila ada suatu hal yang bersifat negatif yang dilakukan oleh siapapun. (IPDA Nurull Kamila Wati, S.T.K)

Seminar 2



Seminar dengan tema "The Power of Klik" yang diadakan pada tanggal 28 April 2017 di Auditorium D462 Kampus D Universitas Gunadarma, Depok. Seminar ini diselenggarakan oleh UKM Snap Photography Universitas Gunadarma. Seminar berlangsung 2 sesi karena terpotong solat jumat, sesi pertama dari pukul 09.30-11.30 lalu dilanjut sesi kedua dari pukul 14.00-16.00 WIB. Terdapat 2 narasumber, yaitu Ray Bachtiar Dradjat dan Setiadi Darmawan (Fotografer Profesional).

Kesimpulan dari seminar tersebut adalah :



1. Pada awalnya Setiadi Darmawan hanya memiliki kamera biasa, kamera digital yang berukuran kecil. Namun menurut beliau, hasil foto akan bergantung pada teknik dan kemampuan yang dimilik oleh fotografer itu sendiri. Jadi mau sebagus apapun kameranya, jika yang mengambil foto tidak memiliki kemampuan yang mumpuni, maka hasil fotonya akan biasa saja. Perlahan beliau mulai memiliki kamera yang lebih canggih. Setiadi Darmawan sudah hampir keliling Indonesia hanya untuk mencari spot foto yang indah namun tersembunyi di Indonesia. Menurut beliau, setiap momen apalagi momen yang dicapai dengan susah payah seperti naik gunung dsb nya tentu wajib diabadikan. Foto merupakan benda yang bisa menggambarkan pemiliknya meskipun si pemiliknya suda tiada. (Setiadi Darmawan)



2. Sebenarnya untuk belajar mengambil foto dengan baik itu gampang gampang susah. Tergantung bagaimana niat dan tekad kita untuk mengambil foto berkualtias atau bahkan menjadi seorang fotografer profesional. Pekerjaan terbaik adalah hobi yang bisa menghasilkan uang. Dari hanya memotret saja dapat menghidupi keluarga. (Ray Bachtiar Dradjat)

Seminar 3



Seminar dengan tema "Melawan Arus, Saatnya Menjadi Pemuda Extraordinary" yang diadakan pada tanggal 10 Juni 2017 di Auditorium D462 Kampus D Universitas Gunadarma, Depok. Seminar ini diselenggarakan oleh UKM Fajrul Islam Universitas Gunadarma. Seminar berlangsung dari pukul 09.30-11.30 lalu dilanjut sesi kedua dari pukul 13.30-16.00 WIB. Terdapat 2 narasumber, yaitu Kang Abay (Penulis Novel Cinta dalam Ikhlas) dan Choqi Isyaraqi (Penulis tumblr choqi-isyaraqi.tumblr.com).

Kesimpulan dari seminar tersebut adalah :



1. Orang yang dapat sukses di dunia adalah orang-orang terpilih, hanya segelintir orang di dunia ini yang merasakan sukses. Orang yang dapat masuk surga jumlahnya sangat sedikit sekali bahkan jika diumpamakan ada 1000 manusia hanya 1 manusia yang dapat masuk surga. Hal tersebut menggambarkan bahwa kita harus memperjuangkan apa yang ingin kita capai, seperti sukses dan juga masuk surga. Untuk menjadi pemuda extraordinary, maka terlebih dahulu kita harus mengenali diri kita sendiri. Kita harus tau minat dan bakat kita itu seperti apa. Sesungguhnya Allah telat menggariskan suatu bakat kepada kita hanya tinggal kita sendiri yang mampu atau tidak untuk menemukannya dan memanfaatkannya. Hal yang harus dilakukan dalam rangka menemukan diri yaitu mengikuti kata hati kita sendiri, melihat kembali masa lalu, melalui tes bakat dan kepribadian. Setelah kita mengenal diri kita sendiri, kita sudah mengetahui tujuan hidup kita seperti apa, maka kita dapat mulai menjalankan hal tersebut sesuai dengan diri kita. Pastinya jika kita melakukan pekerjaan sesuai passion kita, maka pekerjaan yang dirasa berat, akan terasa ringan. Ada satu lagi yang akan mendukung kita menjadi pemuda yang extraordinary, yaitu kita menjadi orang yang berbeda. Berbeda disini tentu bermakna positif, artinya seperti kreatif, inovatif. Tidak ada kata terlambat bagi kita untuk memulai suatu hal yang sesuai diri kita, yang sudah digariskan oleh Allah, kita semua harus memanfaatkannya. (Kang Abay)




2. Kang Choqi adalah lulusan SITH ITB. Namun beliau mengaku bahwa sebenarnya beliau salah jurusan. Hal tersebut tidak membuat Kang Choqi menjadi patah semangat. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Kang Choqi menemukan passionnya yaitu menulis. Tentu dalam proses menuju ke Kang Choqi yang sekarang melewati proses yang cukup panjang. Dari yang awalnya berada di lingkungan yang bisa dibilang kurang baik dan tidak sesuai, Kang Choqi berlalih ke arah lingkungan yang lebih baik. Sering mengikuti mentoring, ceramah dsb membuat Kang Choqi menjadi yang sekarang. Kang Choqi memberikan pemaparan mengenai perjuangan para pemuda pada saat zaman Rasulullah yang sangat cerdas, pemberani, dan jujur. Mata uang yang berlaku di negara manapun di dunia adalah KEJUJURAN. Hal tersebut yang sekarang mulai luntur di kalangan pemuda. Pemuda sekarang kebanyakan tidak memikirkan masa depan, cenderung hedonisme, dan hanya memikirkan urusan cinta. Kita sebagai generasi muda penerus bangsa sudah seharusnya memiliki cita-cita yang tinggi untuk mengharumkan agama, bangsa dan negara.