Sabtu, 14 April 2018

Macam - Macam Struktur Antrian

Antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi sistem yang berbeda – beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas (Siagian, 1987). Antrian yang sangat panjang dan terlalu lama untuk memperoleh giliran pelayanan sangatlah menjengkelkan. Rata – rata lamanya waktu menunggu (waiting time) sangat tergantung kepada rata – rata tingkat kecepatan pelayanan (rate of services).

Teori tentang antrian diketemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang insinyur dari Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada tahun 1910. Erlang melakukan eksperimen tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan automatic dialing equipment, yaitu peralatan penyambungan telepon secara otomatis. Dalam waktu – waktu yang sibuk operator sangat kewalahan untuk melayani para penelepon secepatnya, sehingga para penelepon harus antri menunggu giliran, mungkin cukup lama.

Persoalan aslinya Erlang hanya memperlakukan perhitungan keterlambatan (delay) dari seorang operator, kemudian pada tahun 1917 penelitian dilanjutkan untuk menghitung kesibukan beberapa operator. Dalam periode ini Erlang menerbitkan bukunya yang terkenal berjudul Solution of some problems in the theory of probabilities of significance in Automatic Telephone Exhange. Baru setelah perang dunia kedua, hasil penelitian Erlang diperluas penggunaannya antara lain dalam teori antrian (Supranto, 1987).

Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :
1.     Single Channel – Single Phase
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.
Contoh : Pembayaran belanjaan di Indomaret Margonda di Depan Jl. Kober.

Gambar 1. Pembeli sedang Melakukan Pembayaran

Single Channel :

Satu jalur pelayanan untuk pembayaran belanjaan.
Single Phase :
Satu tahap pelayanan pembayaran belanjaan oleh satu kasir.
2.     Single Channel – Multi Phase
Sistem Single Channel - Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan dalam satu jalur antrian.
Contoh : Pembelian makanan “makaroni ngehe”.


Gambar 2. Antrian di Makaroni Ngehe.

Single Channel :

Satu jalur pelayanan untuk membeli “makaroni ngehe”.
Multi Phase :
1. Memesan makanan (seperti pria berbaju putih pada gambar 2).
2. Mencicipi racikan makanan yang telah dibuat (seperti pria berbaju putih pada gambar 2).
3. Membayar dan mengambil makanan yang dipesan (seperti wanita berbaju hitam pada gambar 2).
3.     Multi Channel – Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal.
Contoh : Pembelian dan pengisian bahan bakar motor (BBM) di POM Bensin Margonda lampu merah Juanda


Gambar 3. POM Bensin untuk Mobil

Gambar 4. POM Bensin untuk Motor

Multi Channel :

1. Satu jalur pengisian bensin jenis pertalite untuk motor.
2. Satu jalur pengisian bensin jenis pertamax dan pertamax turbo untuk motor.
3. Satu jalur pengisian bensin jenis pertalite untuk mobil.
4. Satu jalur pengisian bensin jenis pertamax dan pertamax turbo untuk mobil.
5. Satu jalur pengisian bensin jenis diesel/solar dan bio solar.
Single Phase :
Satu tahap pelayanan pembayaran pengisian bahan bakar motor (BBM).

4.     Multi Channel – Multi Phase
Sistem Multi Channel - Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan melalui dua atau lebih jalur pada waktu bersamaan.
Contoh : Pelayanan pada Rumah Sakit Umum Bunda Margonda


Gambar 5. Pendaftaran Rawat Jalan

Gambar 6. Pendaftaran Rawat Inap

Gambar 7. Pembayaran Rawat Inap

Gambar 8. Pembayaran Tunai dan Asuransi

Multi Channel :
1. Jalur antrian untuk pendaftaran rawat jalan.
2. Jalur antrian untuk pendaftaran rawat inap.
3. Jalur antrian untuk pendaftaran check up.
4. Jalur antrian untuk memasuki ruangan dokter untuk diperiksa.
5. Jalur antrian untuk pembayaran rawat inap.
6. Jalur antrian untuk pembayaran tunai dan asuransi.
7. Jalur antrian untuk pembelian dan pembayaran obat.
8. Jalur antrian untuk pengambilan obat.
Multi Phase (untuk pemeriksaan kesehatan) :
1. Melakukan pendaftaran.
2. Pemeriksaan oleh dokter di ruangan dokter.
3. Membeli dan membayar obat sesuai resep dokter.
4. Mengambil obat.

Sumber : http://www.academia.edu/6619773/TEORI_ANTRIAN

Kamis, 22 Maret 2018

Solusi Kemacetan di Jalan KH. Amin Jasuta (Brimob) Kota Serang Provinsi Banten


         Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutama yang tidak mempunyai transportasi public yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta.
Faktanya, kemacetan tidak hanya terjadi di kota besar, melainkan kota kecil sekalipun jika sistem lalu lintas dan transportasinya kurang baik maka akan terjadi kemacetan. Salah satunya di kampung halaman saya, yaitu Kota Serang Provinsi Banten. Ada beberapa titik kemacetan di Kota Serang, namun yang akan saya bahas adalah titik kemacetan di jalan KH. Amin Jasuta atau yang lebih dikenal Jalan Brimob karena pada jalan ini terdapat kawasan Brimob. Berikut ini adalah gambar situasi kemacetan di Jalan KH. Amin Jasuta.


           Seperti yang telah kita lihat bahwa Jalan KH. Amin Jasuta termasuk titik kemacetan di Kota Serang. Menurut pengalaman saya selama tinggal di sini, kemacetan terjadi pada saat waktu tertentu seperti pada saat berangkat sekolah / kantor (pagi) dan juga pada saat pulang kantor (sore). Maka dari itu saya meninjau langsung ke lokasi untuk mengetahui apa saja sebenarnya faktor – faktor yang menyebabkan kemacetan itu terjadi. Saya memilih waktu pulang kerja (sore) sebagai waktu pengamatan saya. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan kemacetan berdasarkan hasil pengamatan saya :

1.      Kondisi Jalan
Jalan KH. Amin Jasuta memiliki lebar jalan yaitu 4 meter yang terdiri atas 2 jalur dan 2 arah dimulai dari lampu merah Brimob sampai pertigaan Lontar-Kaloran. Berikut kondisi jalan KH. Amin Jasuta :

·       Jalan yang berlubang
Jalan berlubang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman bagi para pengendara, sehingga banyak pengendara yang menghindari jalan berlubang tersebut yang berarti sama saja lebar jalan semakin menyempit.


·       Jalan yang retak
Kondisi jalan yang retak dapat membuat para pengendara menjadi tidak nyaman melintasi jalan tersebut.


·       Saluran air yang tidak layak
Saluran air mempunyai peranan penting untuk mengalirkan air jika terjadi hujan. Dengan kondisi saluran air yang tidak layak seperti ini, menyebabkan air tidak dapat mengalir dengan seharusnya sehingga menyebabkan saluran tersebut tidak dapat menampung air lagi lalu air meluap dan menjadi genangan air yang dapat mengganggu pejalan kaki dan jika luapannya luas akan mengganggu pengendara.


·       Bahu jalan yang tidak layak, bahkan tidak ada jalur pejalan kaki
Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, genangan air seperti ini lah yang dapat mengganggu pejalan kaki dan juga pengendara. Selain mengganggu, kondisi ini juga membuat keindahan kota menjadi buruk.


2.      Persimpangan Jalan
Jalan KH. Amin Jasuta berakhir di pertigaan antara Jalan Brimob, Jalan Kaloran, dan Jalan Lontar. Pada pertigaan tersebut, tidak terdapat lampu lalu lintas yang dapat mengatur para pengendara agar dapat melintasi persimpangan tersebut dengan teratur. Sehingga pada jam sibuk, terjadi kemacetan pada pertigaan ini dikarenakan tidak adanya lampu lalu lintas, tidak adanya petugas yang mengatur lalu lintas, dan juga sikap tidak mau mengalah dari setiap pengendara.


3.      Angkutan Umum
Perilaku pengendara angkutan umum dalam hal ini adalah angkot yang terkadang seenaknya menaikkan dan menurunkan penumpang di Jalan KH. Amin Jasuta juga menjadi penyebab kemacetan. Jalanan yang sempit sehingga jika angkot itu berhenti, maka mobil di belakangnya tidak bisa menyalip, maka terjadilah kemacetan.


4.      Parkir sembarangan
Di pinggir jalan KH. Amin Jasuta banyak terdapat penjual makanan, penjual baju, dll. Tidak adanya lahan parkir bagi konsumen yang ingin membeli sesuatu di jalan ini menyebabkan para pengendara khususnya mobil memarkirkan kendaraanya di pinggir jalan. Karena jalannya sempit, jadi yang memarkirkan mobilnya di pinggir jalan KH. Amin Jasuta otomatis mengambil sebagian kecil jalan, sehingga membuat kemacetan karena jalan sudah sangat sempit lalu dipersempit lagi dengan ada yang parkir sembarangan.




Lalu apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan di jalan KH. Amin Jasuta? Setelah menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan kemacetan, saya memiliki beberapa solusi yang menurut saya dapat mengurangi kemacetan di jalan tersebut. Berikut ini adalah beberapa solusi menurut saya :
1.     Memperbaiki kondisi jalan, baik yang berlubang, retak dll. Sehingga pengendara dapat merasakan kenyamanan berkendara. Jika jalan tidak ada yang berlubang ataupun retak, pengendara dapat melintasi jalan sesuai dengan lebar jalannya tanpa harus menghindari suatu lubang yang berarti mengurangi lebar jalan.



2.    Memperbaiki saluran air sehingga dapat berfungsi secara optimal. Jika saluran air dapat mengalir secara optimal, maka ketika hujan air dapat mengalir pada saluran tersebut sehingga tidak akan ada genangan air yang dapat mengganggu pejalan kaki dan juga pengendara.
3.   Membuat jalur pedestrian, seharusnya di setiap jalan itu ada jalur bagi pejalan kaki. Selain digunakan untuk orang berjalan kaki, jalur pedestrian yang baik juga dapat memperindah kota. Asalkan jalur pedestrian ini tidak disalahgunakan dengan berjualan ataupun sebagai lahar parkir liar.



4.    Perlu adanya petugas baik dari polisi lalu lintas maupun dinas perhubungan yang dapat mengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Hal ini dapat mengurangi keegoisan pengendara yang tidak mau mengalah sehingga arus lalu lintas menjadi lancar.
5.   Karena lebar jalan yang sempit, menurut saya di jalan ini tidak diperbolehkan semua pengendara untuk berhenti maupun parkir di pinggir jalan. Kecuali ada lahan parkir tersendiri yang disediakan oleh masing-masing penjual/pengusaha yang mungkin menjorok ke dalam sehingga tidak mengganggu jalur pedestrian dan jalan.
6.   Tidak memperbolehkan angkot melintas pada waktu sibuk 06.00-08.00 dan juga 16.00-17.00. Sosialisasi bagi para pengendara angkot untuk tidak melintas di jalan dan waktu tersebut. Sanksi tegas diberikan kepada para pengendara angkot yang melanggar sehingga membuat jera para pelanggar.

Jika semua solusi yang saya berikan telah dilaksanakan dan masih saja terjadi kemacetan di jalan KH. Amin Jasuta, solusi terakhir yang mungkin dapat mengurangi kemacetan adalah dengan memberlakukan sistem one way atau sistem jalan dengan satu arah. Jalur 1 arah ini diberlakukan pada saat jam sibuk saja yaitu pukul 06.00-08.00 dan 16.00-17.00. Untuk arahnya yaitu pada pagi hari, 1 arah ke arah kaloran atau dalam hal ini ke arah pusat Kota Serang dan pada sore hari, 1 arah ke arah lampu merah brimob atau dalam hal ini ke arah daerah pemukiman. Menurut saya dengan sistem seperti ini akan mengurangi macet sehingga keluhan kemacetan di jalan KH. Amin Jasuta di waktu sibuk yang dapat menghambat aktivitas tidak lagi terjadi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

Gambar 1 : Jalan KH. Amin Jasuta berdasarkan Google Maps


Gambar 2 : Sketsa Jalan & arah lalu lintasnya sebelum diberlakukan sistem one way


Gambar 3 : Sketsa jalan & arah lalu lintasnya setelah diberlakukan sistem one way (pagi hari)


Gambar 4 : Sketsa jalan & arah lalu lintasnya setelah diberlakukan sistem one way (sore hari)


Demikianlah pembahasan saya tentang kemacetan khususnya di Jalan KH. Amin Jasuta Kota Serang Banten beserta beberapa solusi dari saya pribadi, semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang melihat blog saya ini. Saya berharap akan ada upaya dari pemerintah Kota Serang untuk memperbaiki sistem lalu lintas di jalan tersebut agar warga Kota Serang dapat lebih nyaman saat melintasi jalan tersebut. Mohon maaf jika ada kekurangan dalam tulisan saya itu, terima kasih.

Jumat, 27 Oktober 2017

Tugas 2 Pemindahan Tanah Mekanis

Kelompok 2
2TA01
Nama anggota :
·         Abraham Risyad
·         Feby Fitriyani Efendi
·         Maria Ulfa
·         Rezka Fitria Sukma
·         Sri Hartati
·         Tubagus Ilham Maulana

Tugas Kedua

1.      Sebutkan alat-alat berat yang digunakan pada pekerjaan konstruksi!
2.      Jelaskan perbedaan dan persamaan fungsi alat bulldozer dan motor grader!
3.      Jelaskan cara kerja bulldozer!
4.      Jelaskan cara kerja excavator!
5.      Jelaskan perbedaan fungsi alat dum truck dan trailer!

Jawab :

1.    Macam-macam alat-alat berat : 

a.       Traktor
b.      Excavator
c.       Bulldozer
d.      Ripper
e.       Wheel loader/ track type loader
f.       Wheel tractor scraper
g.      Dump truck
h.      Motor grader
i.        Compactor/roller
j.        Asphalt mixing plant

2.    Perbedaan bulldozer dan motor grader


BULDOZER
MOTOR GRADER
1.
Pembukaan jalan kerja di pegunungan maupun di daerah berbatu-batu.
Grading (perataan permukaan tanah)

2.
Memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 feet atau kurang lebih 90 m.
Bank Shaping (pemotongan untuk mendapatkan bentuk/ profil tanah)
3.
Menarik Scraper.
Scarifiying (pengerukan untuk pembuatan saluran
4.
Menghampar tanah isian (fills).
Dithing (pemotongan untuk pembuatan saluran)
5.
Menimbun kembali trencher.

Mixing and Spreading (mencampur dan menghampar material di lapangan)
6.
Pembersihan sites/ medan.

7.
Pemeliharaan jalan kerja.

8.
Menyiapkan bahan-bahan dari soil borrow pit dan quarry pit/ tempat
pengambilan bahan.


Persamaan bulldozer dan motor grader
Bulldozer dan motor  grader memiliki fungsi yang sama yaitu digunakan untuk pengerukan dan penimbunan tanah dalam proyek konstruksi.

3. Cara Kerja Bulldozer

a.  Tempatkan kunci di kunci kontak dan putar ke kanan untuk menghidupkan mesin. Begitu dimulai, lepaskan tekanan pada tombol untuk memungkinkan untuk mengubah ke posisi run.
b. Cari tuas kontrol transmisi di sisi kiri dari kursi pengemudi. Dorong ke depan untuk melakukan transmisi ke "Forward" dan tarik kembali untuk melibatkan transmisi ke " Reverse". Sesuaikan dengan throttle tuas kecil hanya di sebelah kiri tuas kontrol transmisi. Tarik tuas ini kembali untuk meningkatkan kecepatan mesin dan mendorong maju untuk mengurangi kecepatan mesin.
c.  Sesuaikan gigi transmisi dengan menekan tombol pada tuas kontrol transmisi. Anda akan menemukan satu tombol yang akan meningkatkan gigi mesin dan yang lain akan menguranginya.
d. Kontrol pisau dengan blade control handle, yang terletak di sisi kanan kursi. Dorong pegangan ke depan untuk menurunkan pisau dan tarik ke arah Anda untuk menaikkan pisau. Tarik pegangan ke kanan untuk memiringkan pisau ke kanan dan tarik ke kiri untuk memiringkan pisau ke kiri. Ayunan pisau yang tepat dengan memutar pegangan pisau kontrol ke kanan dan ayunan pisau ditinggalkan dengan memutar pegangan pisau kontrol ke kiri.

4. Cara Kerja Excavator  

Bagian Dasar Alat Kontrol Excavator :
a.      Tuas / Panel di sebelah Kanan : Untuk mengoperasikan bucket dan boom.
·      Jika tuas didorong ke depan maka akan menurunkan boom
·      Jika tuas ditarik ke belakang maka akan menaikan boom
·      Jika tuas digeser ke kiri maka akan menutup bucket
·      Jika tuas digeser ke kanan maka akan membuka bucket
b.      Tuas / Panel di Sebelah Kiri : Untuk mengoperasikan arah kabin dan arm.
·      Jika tuas didorong ke depan maka akan menurunkan arm
·      Jika tuas ditarik ke belakang maka akan menaikan arm
·      Jika tuas digeser ke kiri maka akan menggeser kabin ke kiri
·      Jika tuas digeser ke kanan maka akan menggeser kabin ke kanan
c.    Lock / Shut-Off Lever (biasanya berada di paling kiri) : untuk mengunci tuas /panel excavator.
·      Jika tuas ditarik ke atas maka akan mengunci seluruh kegiatan excavator
·      Jika tuas didorong ke bawah maka excavator dapat dioperasikan kembali
d.   Tuas / Pedal Track kiri dan kanan (berada di depan) : untuk maju/mundur dan belok track excavator
·      Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke belakang maka excavator akan maju
·      Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke depan maka excavator akan mundur
·      Jika tuas kanan ditarik ke belakang maka excavator akan belok ke kiri
·      Jika tuas kiri ditarik ke belakang maka excavator akan belok ke kanan

5. Perbedaan Fungsi Dump Truck dan Trailer

a.      Fungsi Dump Truck
Fungsi dump truck sebagai alat untuk mengangkut bahan dan alat-alat berat yang diperlukan di lokasi konstruksi dari jarak sedang hingga jauh.
b.      Fungsi Trailer
Trailer berfungsi juga sebagai alat angkut, namun dengan kapasitas dan berat diatas dump truck. Misalnya, sebagai alat angkut alat berat.