Jumat, 20 Januari 2017

Perbedaan dan Perkembangan Antara Masyarakat Kota dan Desa

Pengertian Masyarakat

Dalam Bahasa Inggris disebut  Society, asal katanya Socius yang berarti “kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran  hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.

Menurut R.Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga meraka ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

Sedangkan Selo Sumarjan mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

Mengingat banyaknya definisi masyarakat, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa masyarakat adalah:
1. Manusia yang hidup bersama
2. Bercampur dalam waktu yang lama
3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan
4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama



Pengertiaan Desa


Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, social, ekonomi, politik, dan kultur yang terdapat di tempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit untuk berkembang. Bukannya mereka tidak mau berkembang, tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur mereka ajarkan, oleh karena itu masyarakat pedesaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.

Di suatu desa masih sulit untuk menjangkau fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, apotek, atau sarana dan prasarana dalam hal pendidikan dan kesehatan maupun teknologi. Mereka masih mengandalkan dukun atau paranormal dalam hal kesehatan mungkin hanya puskesmas yang ada di desa itupun belum tentu ada di setiap daerah. Dalam hal pendidikan juga sama, masih kurangnya sarana pendidikan di desa pada satu kecamatan terkadang hanya satu atau dua sekolahan saja, karena susahnya bantuan masuk dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah di daerah desa dan terkadang jarang guru yang mau mengajar di pedesaan.



Pengertiaan Kota

Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyai ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.



Masyarakat Pedesaan

Masyarakat Pedesaan adalah masyarakat yang pada umumnya masih memegang nilai-nilai cultural kebudayaan dan juga adat-adat yang leluhur mereka ajarkan. Masyarakat pedesaan ini sulit berkembang karena terkadang hal baru bertentangan dengan apa yang leluhur mereka ajarkan, sehingga susah bagi mereka untuk dapat menerima hal baru. Tetapi secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotong royong ataupun bahu membahu.

Ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut :

1.   Kehidupan masyarakat pedesaan masih memgang teguh nilai keluhuran keagamaa dan juga  kebudayaan.
2.    Warga pedesaan sering sekali bergotong royong ketimbang dengan individualisme.
3.   Masyarakat pedesaan masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan juga cenderung susah  untuk dapat menerima hal baru.
4.    Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di pedesaan.
5.    Akses pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh.
6.    Menunjung tinggi norma-norma yang berlaku di daerahnya.
7.    Mempunyai sifat kekeluargaan yang erat.
8.    Berbicara apa adanya.
9.    Tertutup dalam hal keuangan.
10.  Perasaan tidak percaya diri terhadap masyarakat kota.
11.  Menghargai orang lain.
12.  Demokratis dan juga religius.



Masyarakat Perkotaan

Masyarakat Perkotaan adalah masyarakat yang dihuni oleh orng-orang yang bersifat heterogen kedudukan sosialnya. Masyarakat kota ini pada dasarnya telah mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga munculah sifat individualistis yakni kurangnya rasa sosialisasi terhadap orang lain.

Ciri-ciri masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :
  1. Kehidupan agamanya berkurang sebab biasanya hanya duniawi saja yang dikejarnya tanpa memikirkan kelak akhirat nanti.
  2. Banyak warga kota yang individualistis tanpa harus memperdulikan orang lain.
  3. Warga kota pada umumnya mendapatkan lebih banyak dan lebih baik.
  4. Perubahan-perubahan akan terlihat nyata sebab sangat dipengaruhi dari budaya luar.
  5. Lebih sering terkena dampak globalisasi.
  6. Orang kota pada umunya akan dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
  7. Di kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
  8. Pola pikiran rasional yang dianut oleh masyarakat perkotaan.
  9. Interaksi-interaksi yang terjadi lebih berdasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa
  1. Kota memiliki yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa.
  2. Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan di perkotaan. Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas, udaranya bersih, sinar matahari cukup dan sebagainya. Sedangkan di lingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi oleh beton dan aspal, bangunan-bangunan menjulang tinggi dan pemukiman yang padat.
  3. Kegiatan utama penduduk desa berada di sektor ekonomi primer yaitu bidang agraris (pertanian).
  4. Corak kehidupan sosial di desa dapat dikatakan masih homogen (satu jenis), sebaliknya di kota sangat heterogen (beraneka ragam) karena disana saling bertemu berbagai suku bangsa, agama, kelompok, dan masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda.
  5. Sistem pelapisan di kota jauh kompleks dari pada desa.
  6. Bila terjadi pertentangan diusahakan dirukunkan karena memang prinsip kerukunan inilah yang menjiwai hubungan sosial pada masyarakat pedesaan.
  7. Mobilitas (kemampuan bergerak) sosial di kota jauh lebih besar daripada di desa.
  8. Jumlah angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di desa jauh lebih besar daripada di kota. 
Hubungan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

Masyarakat kota dan desa memiliki hubungan yang erat dan saling ketergantungan. Masyarakat kota membutuhkan bahan-bahan mentah dari desa untuk diolah, dan membutuhkan tenaga kasar untuk beberapa jenis pekerjaan di kota. Sementara itu masyarakat desa juga membutuhkan barang-barang yang dibuat oleh kota, dan membutuhkan tenaga-tenaga yang melayani di bidang jasa. Selain itu, masyarakat kota juga dulunya adalah masyarakat desa yang pindah.

Perkembangan Masyarakat Desa

Dalam bidang pembangunan, pada saat ini desa-desa di Indonesia sedang gencar-gencarnya dilaksanakan program pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, seperti rumah sakit, jalan raya, jembatan, terminal, stasiun, dan lain-lain Tujuannya adalah agar masyarakat desa mendapatkan pelayanan public yang sama dengan masyarakat perkotaan. Sehingga kesenjangan social diantara masyarakat pedesaan dan perkotaan semakin berkurang. Apalagi pedesaan yang memiliki tujuan wisata maka akan semakin gencar dilaksanakan pembangunan supaya para wisatawan tertarik berkunjung ke desa tersebut. Masyarakat desa sekarang juga sudah banyak yang memanfaatkan canggihnya teknologi, sehingga pekerjaan yang tadinya sulit dapat dkerjakan dengan mudah dan dalam waktu singkat. Meskipun dengan segala perubahan dan perkembangan tersebut, masyarakat desa kebanyakan masih mempertahankan nilai-nilai kebudayaan daerahnya atau juga adat istiadat yang berasal dari desa tersebut. Masyarakatnya juga masih melaksanakan gotong royong untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan butuh banyak orang, lalu rasa persaudaraan yang kuat juga masih ada sehingga tidak ada rasa apatis diantara sesama masyarakat desa.

Perkembangan Masyarakat Kota

Pada saat ini perkotaan menjadi semakin maju dalam semua bidang. Terutama dalam bidang pembangunan, di perkotaan sarana umum menjadi semakin banyak dan juga lebih modern. Bangunan-bangunan yang menjulan tinggi tak terhitung banyaknya apalagi di kota besar. Masyarakat perkotaan menjadi sangat mudah dalam menjalankan aktifitas karena didukung dengan fasilitas umum yang lebih canggih. Misalnya, sekarang ini masyarakat kota tidak perlu lagi mencari ojek ke pangkalan, melainkan hanya dengan order lewat aplikasi ojek online, hanya butuh beberapa menit, ojek pun akan menghampiri dan mengantar masyarakat kota ke tujuannya. Namun, kemajuan perkotaan di berbagai bidang tersebut, tidak juga menjadikan semua masyarakat kota menjadi lebih baik, karena sekarang serba menggunakan aplikasi, hal ini menyebabkan timbul rasa malas bagi masyarakat kota, yang pastinya jika dibiarkan terus menerus akan menjadi suatu sifat yang tidak baik. Masyarakat kota pun cenderung individualistis, karena merasa semuanya dapat dikerjakan dengan sendiri. Dalam lingkungan perumahan di perkotaan saja, sudah jarang sekali melaksanakan kerja bakti, ronda malam dan lain-lain. Sifat apatis seolah melekat sangat erat pada jiwa setiap orang di perkotaan. Namu, tidak semua masyarakat kota bersifat seperti itu. Masih banyak juga masyarakat kota yang peduli dengan sekelilingnya dan juga ingin membuat lingkungannya menjadi seperti keluarga sendiri.



http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-masyarakat-perdesaan-dengan-perkotaan/
http://www.kompasiana.com/ochtatutgujes/perbedaan-masyarakat-kota-dan-desa_5518947c81331103699de86c
https://realmind.web.id/makalah-masyarakat-desa-dan-kota.html/
http://pramastarr.16mb.com/tugas-2/masyarakat-desa-dan-masyarakat-kota/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar