Kemacetan
adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas
yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.
Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutama yang tidak mempunyai
transportasi public yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya
kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta.
Faktanya,
kemacetan tidak hanya terjadi di kota besar, melainkan kota kecil sekalipun
jika sistem lalu lintas dan transportasinya kurang baik maka akan terjadi
kemacetan. Salah satunya di kampung halaman saya, yaitu Kota Serang Provinsi
Banten. Ada beberapa titik kemacetan di Kota Serang, namun yang akan saya bahas
adalah titik kemacetan di jalan KH. Amin Jasuta atau yang lebih dikenal Jalan
Brimob karena pada jalan ini terdapat kawasan Brimob. Berikut ini adalah gambar
situasi kemacetan di Jalan KH. Amin Jasuta.
Seperti
yang telah kita lihat bahwa Jalan KH. Amin Jasuta termasuk titik kemacetan di
Kota Serang. Menurut pengalaman saya selama tinggal di sini, kemacetan terjadi
pada saat waktu tertentu seperti pada saat berangkat sekolah / kantor (pagi)
dan juga pada saat pulang kantor (sore). Maka dari itu saya meninjau langsung
ke lokasi untuk mengetahui apa saja sebenarnya faktor – faktor yang menyebabkan
kemacetan itu terjadi. Saya memilih waktu pulang kerja (sore) sebagai waktu
pengamatan saya. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan kemacetan
berdasarkan hasil pengamatan saya :
1.
Kondisi Jalan
Jalan
KH. Amin Jasuta memiliki lebar jalan yaitu 4 meter yang terdiri atas 2 jalur
dan 2 arah dimulai dari lampu merah Brimob sampai pertigaan Lontar-Kaloran.
Berikut kondisi jalan KH. Amin Jasuta :
· Jalan yang berlubang
Jalan berlubang dapat menyebabkan rasa
tidak nyaman bagi para pengendara, sehingga banyak pengendara yang menghindari
jalan berlubang tersebut yang berarti sama saja lebar jalan semakin menyempit.
· Jalan yang retak
Kondisi jalan yang retak dapat membuat
para pengendara menjadi tidak nyaman melintasi jalan tersebut.
· Saluran air yang tidak
layak
Saluran air mempunyai
peranan penting untuk mengalirkan air jika terjadi hujan. Dengan kondisi
saluran air yang tidak layak seperti ini, menyebabkan air tidak dapat mengalir
dengan seharusnya sehingga menyebabkan saluran tersebut tidak dapat menampung
air lagi lalu air meluap dan menjadi genangan air yang dapat mengganggu pejalan
kaki dan jika luapannya luas akan mengganggu pengendara.
· Bahu jalan yang tidak layak, bahkan
tidak ada jalur pejalan kaki
Seperti yang telah saya jelaskan
sebelumnya, genangan air seperti ini lah yang dapat mengganggu pejalan kaki dan
juga pengendara. Selain mengganggu, kondisi ini juga membuat keindahan kota
menjadi buruk.
2.
Persimpangan Jalan
Jalan
KH. Amin Jasuta berakhir di pertigaan antara Jalan Brimob, Jalan Kaloran, dan
Jalan Lontar. Pada pertigaan tersebut, tidak terdapat lampu lalu lintas yang
dapat mengatur para pengendara agar dapat melintasi persimpangan tersebut
dengan teratur. Sehingga pada jam sibuk, terjadi kemacetan pada pertigaan ini
dikarenakan tidak adanya lampu lalu lintas, tidak adanya petugas yang mengatur
lalu lintas, dan juga sikap tidak mau mengalah dari setiap pengendara.
3.
Angkutan Umum
Perilaku
pengendara angkutan umum dalam hal ini adalah angkot yang terkadang seenaknya
menaikkan dan menurunkan penumpang di Jalan KH. Amin Jasuta juga menjadi
penyebab kemacetan. Jalanan yang sempit sehingga jika angkot itu berhenti, maka
mobil di belakangnya tidak bisa menyalip, maka terjadilah kemacetan.
4.
Parkir sembarangan
Di
pinggir jalan KH. Amin Jasuta banyak terdapat penjual makanan, penjual baju,
dll. Tidak adanya lahan parkir bagi konsumen yang ingin membeli sesuatu di
jalan ini menyebabkan para pengendara khususnya mobil memarkirkan kendaraanya
di pinggir jalan. Karena jalannya sempit, jadi yang memarkirkan mobilnya di
pinggir jalan KH. Amin Jasuta otomatis mengambil sebagian kecil jalan, sehingga
membuat kemacetan karena jalan sudah sangat sempit lalu dipersempit lagi dengan
ada yang parkir sembarangan.
Lalu apa yang seharusnya
dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan di jalan KH. Amin Jasuta? Setelah
menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan kemacetan, saya memiliki beberapa
solusi yang menurut saya dapat mengurangi kemacetan di jalan tersebut. Berikut
ini adalah beberapa solusi menurut saya :
1. Memperbaiki
kondisi jalan, baik yang berlubang, retak dll. Sehingga pengendara dapat
merasakan kenyamanan berkendara. Jika jalan tidak ada yang berlubang ataupun
retak, pengendara dapat melintasi jalan sesuai dengan lebar jalannya tanpa
harus menghindari suatu lubang yang berarti mengurangi lebar jalan.
2. Memperbaiki
saluran air sehingga dapat berfungsi secara optimal. Jika saluran air dapat
mengalir secara optimal, maka ketika hujan air dapat mengalir pada saluran
tersebut sehingga tidak akan ada genangan air yang dapat mengganggu pejalan
kaki dan juga pengendara.
3. Membuat
jalur pedestrian, seharusnya di setiap jalan itu ada jalur bagi pejalan kaki.
Selain digunakan untuk orang berjalan kaki, jalur pedestrian yang baik juga
dapat memperindah kota. Asalkan jalur pedestrian ini tidak disalahgunakan
dengan berjualan ataupun sebagai lahar parkir liar.
4. Perlu
adanya petugas baik dari polisi lalu lintas maupun dinas perhubungan yang dapat
mengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Hal ini dapat mengurangi keegoisan
pengendara yang tidak mau mengalah sehingga arus lalu lintas menjadi lancar.
5. Karena
lebar jalan yang sempit, menurut saya di jalan ini tidak diperbolehkan semua
pengendara untuk berhenti maupun parkir di pinggir jalan. Kecuali ada lahan
parkir tersendiri yang disediakan oleh masing-masing penjual/pengusaha yang
mungkin menjorok ke dalam sehingga tidak mengganggu jalur pedestrian dan jalan.
6. Tidak
memperbolehkan angkot melintas pada waktu sibuk 06.00-08.00 dan juga
16.00-17.00. Sosialisasi bagi para pengendara angkot untuk tidak melintas di
jalan dan waktu tersebut. Sanksi tegas diberikan kepada para pengendara angkot
yang melanggar sehingga membuat jera para pelanggar.
Jika
semua solusi yang saya berikan telah dilaksanakan dan masih saja terjadi
kemacetan di jalan KH. Amin Jasuta, solusi terakhir yang mungkin dapat
mengurangi kemacetan adalah dengan memberlakukan sistem one way atau sistem jalan dengan satu arah. Jalur 1 arah ini
diberlakukan pada saat jam sibuk saja yaitu pukul 06.00-08.00 dan 16.00-17.00.
Untuk arahnya yaitu pada pagi hari, 1 arah ke arah kaloran atau dalam hal ini ke
arah pusat Kota Serang dan pada sore hari, 1 arah ke arah lampu merah brimob
atau dalam hal ini ke arah daerah pemukiman. Menurut saya dengan sistem seperti
ini akan mengurangi macet sehingga keluhan kemacetan di jalan KH. Amin Jasuta
di waktu sibuk yang dapat menghambat aktivitas tidak lagi terjadi. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar berikut.
Gambar 1 : Jalan KH.
Amin Jasuta berdasarkan Google Maps
Gambar 2 : Sketsa Jalan
& arah lalu lintasnya sebelum diberlakukan sistem one way
Gambar 3 : Sketsa jalan
& arah lalu lintasnya setelah diberlakukan sistem one way (pagi hari)
Gambar 4 : Sketsa jalan
& arah lalu lintasnya setelah diberlakukan sistem one
way (sore hari)
Demikianlah pembahasan
saya tentang kemacetan khususnya di Jalan KH. Amin Jasuta Kota Serang Banten
beserta beberapa solusi dari saya pribadi, semoga dapat bermanfaat bagi
siapapun yang melihat blog saya ini. Saya berharap akan ada upaya dari
pemerintah Kota Serang untuk memperbaiki sistem lalu lintas di jalan tersebut
agar warga Kota Serang dapat lebih nyaman saat melintasi jalan tersebut. Mohon
maaf jika ada kekurangan dalam tulisan saya itu, terima kasih.