Pembangunan infrastruktur merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan suatu kawasan atau daerah. Dengan adanya infrastruktur yang baik, maka segala proses perekonomian dan sosial dapat berjalan dengan lancar. Begitu pun dengan Indonesia, pada setiap pemimpin yang menjabat, pasti menitik beratkan pada pembangunan infrastruktur. Pada era pemertintahan Bapak Jokowi saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur untuk berbagai bidang di daerah-daerah yang ada di Indonesia. Salah satu proyek yang paling banyak sedang dikerjakan saat ini yaitu proyek pembangunan jalan tol.
Jalan tol menjadi salah satu infrastruktur yang penting karena dapat mempermudah aktivitas manusia di segala bidang. Daerah yang belum ada jalan tol, masih sulit untuk melakukan proses kegiatan ekonomi dan sosial karena jarak dan medan jalan yang ditempuh masih belum memadai sehingga menjadi tidak efisien. Dengan adanya jalan tol, berbagai proses kegiatan ekonomi maupun sosial dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Contohnya dalam kegiatan ekonomi, jika Depok membeli baja untuk pembangunan jembatan dari Cilegon, Banten, maka material baja tersebut dapat cepat sampai jika melalui jalan tol yang sudah ada. Bayangkan jika jalan tol tidak ada, proses pengiriman harus melalui jalan alternatif, belum lagi jika terjadi macet ataupun jalan yang rusak, pengiriman tersebut akan menjadi tidak cepat dan efisien.
Maka dari itu saya memilih proyek pembangunan jalan tol Cijago (Cinere-Jagorawi) Sesi 2 Blok B dalam rangka melaksanakan Tugas Ilmu Sosial Dasar yang ketiga. Tujuan wawancara ini adalah agar kita lebih terampil dalam bersosialisasi dengan sekitar dan juga memiliki pengalaman terjun langsung ke proyeknya agar kita dapat menambah wawasan terkait proyek tersebut. Pada Senin, 21 November pukul 15.30, saya bersama rekan saya yaitu Ahmad Yahya dan Putri Intan mewawancarai kepala proyek Sesi 2 Blok B yaitu Bapak Eka Darma.
Proyek pembangunan jalan tol Cijago Sesi 2 Blok B ini telah dilaksanakan sejak Mei 2015 lalu dengan target proyek selesai dalam jangka waktu 2 tahun 4 bulan atau pada September 2017. Proyek ini dikelola oleh PT. Translingkar Kita Jaya dan sebagai pelaksana pembangunan yaitu PT. Hutama Karya Infrastruktur. Total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini sebesar Rp 2,4 Trilyun dan dana tersebut diperoleh dari BUMN. Panjang total dari Tol Cijago adalah 14,6 Km. Pembangunan proyek jalan tol ini dibagi menjadi 3 sesi yaitu sesi pertama dengan panjang 3,7 Km (Jagorawi - Raya Bogor) dan telah beroperasi, sesi kedua dengan panjang 5,5 Km (Raya Bogor - Kukusan), dan sesi ketiga dengan panjang 5,4 Km (Kukusan - Cinere). Tempat yang kami wawancarai yaitu Sesi 2 Blok B sendiri memiliki panjang 2 Km dan lebar jalan 12,7 m.
Dalam wawancara tersebut, Bapak Eka Darma mengungkapkan bahwa masih terdapat kendala yaitu masalah keuangan. Dana yang tak kunjung cair menyulitkan para pekerja untuk dapat menyelesaikan proyek ini agar bisa mencapai target waktu yang ditentukan. Selain itu masalah pembebasan lahan juga menjadi kendala dalam proyek ini. Masih banyaknya warga yang tidak ingin rumahnya digusur untuk proyek ini, sehingga harus memberi kompensasi dengan jumlah yang besar kepada warga tersebut agar lahannya bersedia untuk digusur.
Perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia sejauh ini sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan semakin banyak infrastruktur baru yang sudah dapat dioperasikan. Semoga proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia yang masih sedang berjalan termasuk proyek pembangunan Tol Cijago (Cinere-Jagorawi) ini agar dapat cepat selesai dan tidak terhambat oleh kendala-kendala baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah semestinya mendukung program pemerintah dalam rangka peningkatan infrastruktur. Terlebih lagi kita sebagai calon-calon insinyur teknik sipil harus mampu melanjutkan program pemerintah ini, dengan memberikan gagasan dan ide yang bermanfaat supaya terciptanya Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang dan tidak kalah dengan negara-negara lain di dunia.